Senin, 26 Desember 2011

History Of Network Marketing

Penjualan langsung telah dikenal sejak manusia melakukan pertukaran dalam bentuk natural (barter barang dengan barang) sampai manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran yang da[at diterima secara umum. Pertukaran itu sendiri merupakan aktivitas ekonomi yang diterapkan dalam sistem ekonomi pasar. Sistem ini, sebagai bentuk pertukaran ekonomi yang mengiringi pertumbuhan perusahaan modern, telah berkembang pesat dalam sistem ekonomi pasar, hingga menampilkan wajahnya yang paling modern, pemasaran jaringan.
Pada akhir abad ke-19, penjualan langsung mulai dikenal sebagi sistem pemasaran modern, yakni pada saat David McConnel mendirikan perusahaan The California Perfume Company di New York pada tahun 1886. McConnel, yang seorang pengagum berat pujangga besar William Shakespeare ini, mengubah nama perusahaannya yang ‘berbau’ Amerika itu menjadi Avon-The Company for Women pada tahun 1939. Sampai hari ini, Avon telah berhasil menembus pasar internasional yang tersebar di sekitar 131 negara. Pada tahun 1996, Avon berhasil mencapai total penjualan secara internasional senilai 4,8 miliar dolar Amerika. Penjualan ini melibatkan lebih dari 2,3 juta wanita dari seluruh dunia, dan selama lebih dari 110 tahun kiprahnya di bisnis penjualan langsung telah melibatkan lebih dari 400 juta wanita diseluruh dunia. Majalah Fortune pernah menempatkan Avon sebagai perusahaan yang banyak memberikan posisi manajemen paling banyak kepada wanita di antara Fortune 500.
Sejarah mulai mencatat suatu pola penjualan baru pada sekitar tahun 1930-an sampai 1940-an, ketika Nutrilite Produced, Inc., sebuah perusahaan Amerika Serikat yang berkedudukan di California City meluncurkan penjualan produk makanan suplemen. Perusahaan ini menerapkan sistem bonus sebesar 2% kepada setiap penjual yang berhasil merekrut penjual baru. Perusahaan yang didirikan Carl F. Rehnborg pada tahun 1974 ini memberikan komisi tambahan kepada distributor barunya yang berhasil merekrut, melatih dan membantu distributor baru menjual Nutrilite kepada konsumen. Dalam perkembangan berikutnya, setidaknya terdapat tiga nama penting dari sekian banyak orang distributor Nutrilite yang kelak menyempurnakan sistem penjualan langsung. Mereka adalah Dr. Forrest Shaklee, Richard De Vos dan Jay Van Andel. Ketika Nutrilite mengalami guncangan internal manajemen perusahaan pada tahun 1950-an, Dr. Shaklee keluar dari keanggotaan distributornya dan mendirikan Shaklee Coorporation – perusahaan yang memfokuskan pada produksi makanan tambahan (supplement foods) – pada tahun 1956. Shaklee, yang juga ilmuwan dan ahli riset, berhasil mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan multinasional dan telah tesebr di beberapa negara (Inggris, Canada, Mexico, Philipina, Malaysia, Singapura, dan Jepang), dan telah mencapai total penjualan sebesar lebih dari 750 jta dlar Amerika pada tahun fiskal 1997/1998. Namun sampai sekarang Shaklee belum membuka perwakilan atau beroperasi di Indonesia, sekalipun beberapa waktu yang lalu pernah mencoba menerobos pasar Indonesia.
Tiga tahun setelah Shaklee Coorporation didirikan, dua orang mantan distributor Nutrilite yang lain, Richard de Vos dan Jay Van Andel, mendirikan Amway Corporation di Ada, Michigan, California pada tahun 1959. Mereka berhasil mengembangkan sistem lpemasaran jaringan yang dirintis Nutrilite Produced, bahkan pada tahun 1972 Amway membelinya. Perusahaan ini memperkenalkan penjualan produk-produk rumah tangga. Dalam perkembangan selanjutnya, jenis dan macam produk-produk yang dipasarkan mulai bertambah, dan kini telah mencapai sekitar 450 lebih macam produk yang dikeluarkan Amway dari kantor pusatnya. Bila Avon sangat dikenal kontribusinya dalam melahirkan para wirausaha wanita, dan perusahaannya memposisikan dirinya sebagai the company for women, dan Shaklee mengandalkan nutrisi sebagai produk tunggalnya, maka Amway merupakan perusahaan MLM pertama yang menawarkan aneka produk.
Amway telah beroperasi di lebih dari 49negara dengan melibatkan lebih dari 3 juta distributor aktifnya di seluruh dunia. Tidak begitu jelas bagaimana pertumbuhan angka-angka penjualannya sejak perintisannya, tetapi pada tahun 1983 Amway berhasil membukukan penjualan tahunan di atas 1 miliyar dolar AS. Angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 1993/1994, Amway untuk pertama kalinya menembus angka penjualan tahunan sebesar lebih dari 5 miliyar dolar AS. Dan pada tahun 1996/1997 naik menjadi 7 miliyar dolar AS, meski kemudian turun pada 1997/1998. Jumlah ini jauh melampaui Shaklee dan masih di atas Avon.
Sebagai pelopor dalam industri pemasaran jaringan, Amway masih merupakan perusahaan terbesar di dunia hingga saat ini. Pada 1993 Amway telah menjadi perusahaan yang mampu melibatkan tidak kurang dari 2 juta distributor dan mengumpulkan lebih dari 4 miliyar dollar AS. Amway telah beroperasi di 54 negara lebih – termasuk Indonesia mulai pertengahan tahun 1992. Pada tahun 1998 perusahaan ini telah merambah hingga ke lebih dari 74 negara dan telah mampu merekrut tenaga kerja sekitar 14 ribu karyawan di seluruh dunia.
Demikianlah, bila Avon dapat disebut sebagai perintis sistem penjualan langsung (DS), maka Shaklee, Nutrilite, dan Amway adalah pionir sistem MLM. Perusahaan lainnya yang mencoba bersaing sengan Amway adalah Herbalife Internasional, yang didirikan oleh pengusaha Mark Hugnes asal Amerika. Prestasi perusahaan ini mampu mendekati Amway dalam penjualan produk dan pengembangan jaringan distributornya diseluruh dunia.
Perusahaan yang berdiri tahun 1980 di California Amerika Serikat ini, pada tahun 1997 telah mencatat angka penjualan sebesar 1,5 miliyar dolar AS dan pada tahun 1998 telah melampaui 42 negara dan masuk ke Indonesia pada 1998, dimana Indonesia merupakan negara ke-38. Produk yang dipasarkan Herbalife terdiri dari 2 kategori, produk nutrisi untuk pengelolaan berat badan dan perawatan tubuh (personal care). Dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Herbalife merupakan fenomena menarik. Disamping mengandalkan seminar sukses dan pelatihan via telepon, bagi yang akrab dengan tekbologi mutakhir dapat mengikuti pelatihan melalui jaringan satelit (Herbalife Broadcast Network).
Perkembangan perusahaan MLM pada dasarnya tidak banyak mengalami kemajuan hingga paruh terakhir 1960-1n. Di Inggris dan sebagian negara-negara Eropa, sistem MLM mulai bersinar pada awal tahun 1980-an. Sehingga banyak orang menjuluki industri ini sebagai gelombang-tahun-delapan-puluhan. Ini menunjukkan, pertumbuhan industri pemasaran jaringan semakin meningkat dalam kurun waktu dua hingga tiga puluh tahun terutama sejak industri ini hadir sebagai industri baru, hingga terjadi booming pada tahun 1980-an.
Mulai akhir tahun 1970-an dan sepanjang tahun 1980-an merupakan tahun-tahun ledakan eksekutif. Ribuan manajer perusahaan meninggalkan zona aman dari kehidupan para manajer yang telah mapan terseut dan beralih ke industri pemasaran jarinagn untuk memperoleh pekerjaan kewirausahaan. Tidak pernah ada sebelumnya aliran masuk yang lebih besar dibandingkan odengan yang terjadi pada dekade sekitar ini. Industri ini memperoleh momentum peningkatan dan tumbuh menjadi industri terhormat pada tahun 1990-an. Ini terjadi di tengah membumbungnya harga usaha-usaha waralaba yang hidup di bawah tekanan biaya hukum pyang tinggi dan intervensi pemerintah yang tidak tehindarkan. Seolah dunia profesional ini telah menemukan sebuah potensi kerugian yang rendah dan keuntungan tinggi dari industri pemasaran jaringan.
Ledakan eksekutif ini semakin dahsyat manakala kelompok profesi lain, seperti lulusan perguruan tinggi, para profesor perguruan tinggi, manajer perusahaan sukses, para CEO, dokte, penasehat hukum/advokat, pejabat negara, konsultan bisnis, rohaniawan dan sebagainya, mengikuti jejak para profesional ini. Kredibilitas industri pemasaran jaringan terbangun di bawah pengaruh generasi baru yang datang di tahun 1980-an ini.
Fenomena tersebut banyak mengundang reaksi dari kalangan pers perdagangan, dan mereka menurunkan pers perdagangan, dan mereka menurunkan banyak laporan tentang fenomena tersebut. The Wall Street Journal, Forbes, Success, Working at Home, Chicago Tribune, juga oleh Associated Press dan masih banyak lagi banyak membicarakannya. Dan tak hanya itu, kredibilitas ini juga semakin meluas ke sektor universitas.
Selama dekade penutupan milenium kedua, muncul perdebatan di Universitas Harvard mengenai penting tidaknya pemasaran jaringan ini diajarkan kepada mahasiswa mereka. Secara kelembagaan, mungkin Universitas Harvard tidak mengajarkan, tetapi pada bulan April 1997, Charless King, salah seorang doktor yang pernah menginginkan sistem pemasaran jaringan agar menjadi mata kuliah di Harvard, memberikan kuliah tentang pemasaran jaringan di Harvard untuk Kantor Sekolah Hukum Harvard bagian Bimbingan Kehidupan Mahasiswa, Asosiasi Hukum dan Bisnis Harvard. Bahkan di luar Universitas Harvard, King bersama-sama dengan Mark dan Rene Yarnell (sepasang pemasar jaringan yang sangat sukses) mengampu mata kuliah pemasaran jaringan di Universitas Illionis, Chicago, AS. Hingga saat ini, universitas yang cukup ternama ini merupakan satu-satunya yang telah mengeluarkan sertifikat dalam bidang ini.
Melihat perkembangan tersebut, selama lebih lima puluh tahun, industri pemasaran jaringan telah tumbuh menjadi saluran distribusi yang sah dan cukup efisien, yang sangat cocok dengan gelombang berikutnya yang akan mendobrak dunia bisnis. Penjualan tahunan pemasaran jaringan hampir mencapai 20 miliar dolar di Amerika saja yang dijalankan oleh sekitar 8 juta orang distributor independen. Di seluruh dunia, lebih dari 100 miliar jenis barang dan jasa dijual oleg 30 juta orang. Beberapa studi telah memprediksikan sepertiga barang dan jasa akan digerakkan melalui sistem pemasaran jaringan di negara-negara Barat segera setelah pergantian abad, dan ini bisa mencapai 50 persen di negara-negara sedang berkembang menjelang 2110.
Menurut sejarahnya yang sudah berusia lebih dari setengah abad, industri MLM merupakan industri pemicu produk, menjual mulai dari kategori produk perawatan pribadi tradisional, perawatan rumah dan keluarga, vitamin (suplemen nutrisi), produk hiburan dan pendidikan. Sejak tahun 1980-an, sektor jasa menjadi komponen yang semakin berkembang, terutama industri telekomunikasi yang dideregulasi. Jasa-jasa lainnya meliputi kartu kredit, jasa keuangan, asuransi, jasa hukum dibayar di muka, perjalanan, pengembangan diri dan progam pemotivasi. Dengan deregulasi industri sarana yang diberlakukan di Amerika antara tahun 1998 sampai 2002,perusahaan MLM juga memposisikan dirinya untuk memasuki pasar ini.
Perkembangan berikutnya dari industri ini ditunjukkan dengan maraknya perdagangan saham yang dimiliki dua puluh perusahaan MLM di NASDAQ dan New York Stock Exchange.publik atau masyarakat luas telah memiliki kesempatan untuk terlibat dalam perdagangan ini. Banyak perusahaan MLM lainnya segera menyusul dan bersiap-siap untuk go-public. Permohonan initial public offering (penawaran saham perdana) dilakukan oleh perusahaan dengan menetapkan prosedur akuntansi standar dan terbuka terhadap pemerksaan dan pengendalian Securities dan Exchange Commission (SEC). Prosedur ini ditempuh untuk semua perusahaan yang ngin go-public karena untuk menetapkan dan mempertahankan strategi bisnis dengan standar yang tingg, yang mengangkat karakter keseluruhan komunitas industri pemasaran jaringan.
Perdagangan saham perusahaan MLM yang dilakukan secara publik ini memperoleh respon secara positif dan luar biasa, serta telah menyedot minat para investor. Mjalah upline, sebuah publikasi perdagangan industri, mengelola ‘Upline Index’ yang menelusuri prestasi keuangan perusahaan MLM. Pada tahun 1996, indeks ini memperlihatkan kenaikan pasar dari saham untuk industri lebih dari 63 persen dibandingkan dengan Dow Jones Industrial Average yang naik hanya 33 persen dan Standard & Poor’s 500 Index yang naik 34 persen. Kenaikan yang dua kali lipat dibandingkan dengan perusahaan tradisional ini telah menimbulkan kegembiraan bagi investor yang mengerti hal ini.
Perkembangan pesat industri pemasaran jaringan di berbagai negara pada tahun-tahun terakhir di berbagai negara abad ke-20 menunjukkan, bahwa industri ini telah menjadi industri global. Di Amerika, dalam tahun 1988 sampai 1998, industri ini mencatat total penjualan rata-rata pertahunnya sebesar 1,35 miliar dolar AS. Capaian ini diikuti oleh pertumbuhan rata-rata jumlah distributornya yang selalu mengalami kenaikan sekitar 570.000 orang pertahun. Untuk 1996, 1997, dan 1998 berturut-turut mencapai jumlah 8,5 juta, 9,3 juta, dan 9,7 juta.
Dalam kurun waktu yang sama, pertumbuhan di Asia Pasifik menunjukkan peningkatan 250 persen, baik dari aspek penjualan maupun jumlah distributornya. Negara-negara di Asia Pasifik telah mencatat penjualan tahunan dalan jumlah miliaran doolar AS. Jepang membukukan penjualan tahunan sebesar 30,2 miliar dolar AS pada tahun 1997, melebihi Amerika yang hanya 22,21 miliar dolar AS. Prestasi Jepang itu menjadi semakin fantastis mengingat pelaku bisnis MLM disana relatif tetap, yakni 2,5 juta orang. Jumlah penduduk Negeri Sakura itu pun hanya 135-an juta jiwa, separuh penduduk Negeri Paman Sam. Tetapi, kontribusi rata-rata per orang di Jepang 3-4 kali lebih besar dari rekannya Amerika. Tergantung kebiasaan yang dimiliki masyarakat negaranya, Jepang memiliki etos dan kedisiplinan tinggi.
Di Asean, meskipun jumlah distributornya cukup tinggi, namun total penjualannya belum mencapai angka 1 miliar dolar AS. Tota penjualan 800 juta doar AS telah dicapai Thailand pada tahun 1996, namun karena krisis ekonomi, membuatnya turun ke angka 500 juta dolar AS., dan naik sedikit pada tahun 1998, yakni 542 juta dolar AS. Singapura dalam tahun 1996-1998 mencapai 15.000-33.000 orang distributor dengan total penjualan 60-96 juta dolar Amerika. Indonesia sendiri pernah mencapai angka 450 juta dolar AS di tahun 1997 dan turun drastis menjadi 207 juta dolar AS di tahun 1998 (antara lain karena krisis ekonomi dan melonjaknya nilai dolar 2,5 kali lipat daripada rata-rata Rp. 3000,00/dolar AS tahun menjadi sekitar Rp. 8500,00/dolar AS di tahun 1998. Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk jauh lebih besar dan jumlah distributornya juga lebih banyak dibanding Malaysia, namun total penjualannya masih di bawah Malaysia dan Thailand.
Negara lain yang menarik diperhatikan adalah India. Dengan jumlah penduduk lebih besar dari 900 juta jiwa, India masih merupakan raksasa tidur dalam industri MLM. Di negeri Gandhi itu MLM bari dikenal tahun 1995, dengan total penjualan hanya 80 juta dolar AS, dengan melibatkan sekitar 125ribu orang distributor. Tahun 1998, total penjualannya meningkat drastis menjadi 140 juta dolar AS dengan jumlah distributor 500 ribu orang. Raksasa tidur lainnya adalah Cina. Tidak jelas kapan industri MLM mulai masuk ke negeri Panda ini. Namun Amway mulai beroperasi di negeri ini pada tahun 1995. Pemerintah Cina sempat melarang semua jenis usaha MLM pada tahun 1997, karena praktik-praktik money-game dan skema piramida berkedok MLM banyak menjamur di negeri ini. Namun berkat negosiasi yang gigih, maka pemerintah Amerika berhasil meyakinkan pemerintah Cina bahwa untuk mencabut larangan tersebut mulai 1 Januari 2003. Per Juli 1998 pemerintah Cina mengijinkan Amway Corporation untuk beroperasi dengan syarat memodifikasi sistem pemasarannya secara khusus. Tidak hanya itu, perkembangan industri MLM yang fantastis juga terjadi di 15 negara Eropa Barat dan 10 negara Eropa Timur. Dari sekitar 1.300 perusahaan MLM di seluruh dunia, 400 diantaranya beroperasi di Eropa. Total penjualan di seluruh Eropa diperkirakan mencapai lebih dari 11,7 miliar dolar AS. Nilai ini didominasi oleh negara-negara Eropa Barat yang membukukan total penjualan sebesar 10,4 miliar dolar AD dengan jumlah distributor 1,4 juta orang. Prestasi terbesar dicapai oleh Jerman, Italia, Inggris, Perancis, dimana mereka mewakili 25 negara di Eropa.